permainan tradisional sunda

10 Permainan Tradisional Sunda

10 Permainan Tradisional Sunda dan Cara Memainkannya

10 Permainan Tradisional Sunda – Pada era serba modern seperti sekarang ini, permainan tradisional Sunda seakan terlupakan. Banyak anak-anak lebih memilih main game online di gadget dibandingkan permainan tradisional. Padahal mainan tradisional menyimpan nilai sejarah yang harus dilestarikan.

Melalui artikel ini, ingin mengajak kalian untuk kembali bernostalgia dengan 10 Permainan Tradisional Sunda yang masih asyik untuk dimainkan di masa sekarang.

Macam-macam Permainan Tradisional Sunda

Ada banyak permainan tradisional Sunda yang bisa kamu ketahui. Kalau kamu belum pernah memainkannya, tenang saja karena akan dijelaskan bagaimana caranya kamu memainkan permainan tersebut. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

1. Boi-boian

Boi-boian adalah permainan tradisional Sunda yang mungkin masih asing bagi beberapa orang. Permainan ini bisa dimainkan secara perseorangan dan kelompok. Caranya dengan menggunakan pecahan genting atau bola kasti.

Pertama-tama, kumpulkanlah pecahan genting dan tumpuk jadi satu. Lalu, lemparkan bola ke arah tumpukan pecahan genting tadi supaya berhamburan.

Sesudah dilemparkan, pemain yang terlibat diharuskan untuk menjauhkan diri, sementara penjaganya harus merapikan lagi tumpukan yang berhamburan tersebut. Hal ini bisa dilakukan selama berulang kali sampai bisa didapatkan siapa yang jadi pemenang.

2. Cingciripit

Cingciripit merupakan permainan tradisional Sunda yang bisa dibilang mirip seperti hompimpa. Biasanya permainan ini di lakukan sesaat sebelum bermain petak umpet atau kucing-kucingan.

Untuk memainkannya, anak-anak diajak untuk berkumpul dengan posisi melingkar. Lalu, anak lainnya membuka telapak tangan untuk di jadikan sebagai wadah.

Selanjutnya, anak-anak lain yang ikut bermain akan meletakkan telunjuknya ke bagian tengah telapak tangan yang berperan jadi wadah tersebut sambil bernyanyi seperti berikut:

Cing ciripit
Tulang bajing kacapit
Kacapit ku bulu paré
Bulu paré sesekeutna
Jol pa dalang mawa wayang
Jrék-jrék nong, Jrék-jrék nong

Saat akhir lagu, pemilik wadah akan menangkap jari-jari dari para pemain yang ikut serta. Siapa saja dari mereka yang tertangkap, maka mereka berarti kalah dan harus berjaga ketika bermain petak umpet.

3. Congklak

Ilustrasi permainan tradisional congklak, dakon, dhakon, dhakonan, dentuman lamban, Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang, Nogarata, Mancala.Ilustrasi permainan tradisional congklak, dakon, dhakon, dhakonan, dentuman lamban, Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang, Nogarata, Mancala. Foto: Ari Saputra

Permainan ini mungkin tidak asing, karena masih cukup sering di mainkan oleh anak-anak di lingkungan sekitar tempat tinggal kita.

Mainan ini menggunakan media papan congklak dan biji congklak, yang mana nantinya biji tersebut di bagi ke dalam lubang-lubang papan congklak bersama lawan mainnya. Bakal seru deh permainannya, kalian!

4. Endog-endogan

Endog-endogan, permainan tradisional dari tanah Sunda ini bisa dimainkan oleh beberapa orang sekaligus. Cara memainkannya adalah dengan mengepalkan tangan, lalu menumpuk tangan yang di kepal dengan tangan pemain lainnya dan disusun meninggi ke arah atas.

Nantinya tangan tersebut akan di pecahkan satu per satu seperti telur. Nah, berikut ini lagu yang biasa di mainkan:

Endog-endogan peupeus hiji pre
Endoog-endogan peupeus hiji pre
Endog-endogan peupeus hiji pre
Endoog-endogan peupeus hiji pre
Goleang-goleang mata sapi bolotot

5. Jajangkungan

Jajangkungan adalah permainan yang memiliki istilah lain yakni egrang. Untuk memainkannya sendiri caranya menggunakan kayu bambu yang sudah di bentuk khusus dan bisa di naiki oleh orang. Nantinya orang tersebut bisa berjalan menggunakan egrang tadi.

Namun, permainan ini hanya bisa di mainkan secara perorangan saja, belum bisa untuk kelompok. Tapi akan tetap menyenangkan kok!

Baca Juga : https://www.sbsuitesanaheim.com/

6. Oray-orayan

Oray-orayan adalah permainan yang sampai saat ini masih rutin di mainkan. Permainannya sendiri cenderung mirip seperti ular tangga. Oray-orayan atau dalam bahasa Indonesia adalah ular-ularan di mainkan dengan cara para pemainnya mengambil posisi menyerupai ular yang meliuk-liuk.

Permainannya di lakukan secara kelompok dan bisa melibatkan 10-20 orang sekaligus. Nyanyian yang di nyanyikan biasanya seperti berikut ini:

Oray-orayan luar leor ka kebon
Entong ka kebon di kebon loba nu ngangon
Mending ka leuwi di leuwi loba nu mandi
Saha anu mandi? Anu mandina pandeuri

Untuk cara mainnya, akan ada yang menjadi ular, dan bakal ada 2 orang yang membuat terowongan dengan cara menyatukan kedua tangan mereka secara berhadapan.

Saat bermain oray-orayan, baiknya sambil memutarkan lagu. Nah, saat lagunya habis, pemain akan menangkap orang yang terakhir melewati terowongan itu.

7. Perepet Jengkol

Perepet jengkol adalah permainan tradisional Sunda yang bisa di mainkan oleh laki-laki ataupun perempuan. Permainannya bisa melibatkan 3 orang sekaligus bahkan lebih.

Para pemainnya akan membentuk lingkaran tapi berpegangan tangan dengan menghadap ke arah belakang. Selanjutnya,

kaki kanan dari para pemain akan di angkat ke betis pemain satu dan lainnya, supaya mereka bisa saling menindih.

Meski begitu, tidak boleh ada pemain yang terjatuh. Mereka harus bertahan sampai semua pemain mengaitkan kakinya layaknya anyaman.

Pada akhirnya, masing-masing tangan dari pemain akan di lepaskan dan meloncat-loncat memutar ke arah kiri sembari bertepuk tangan.

8. Paciwit-ciwit Lutung

Permainan tradisional ini di lakukan dengan cara saling mencubit punggung tangan hingga membentuk tumpukan tangan yang bertingkat. Umumnya paciwit-ciwit lutung di mainkan secara kelompok yakni 4-6 orang.

Ketika memainkannya, tangan aman di pusatkan di bagian tengah sambil mereka berdiri dengan posisi melingkar. Lalu, tangan dari masing-masing pemain akan di susun ke atas dengan cara mencubit satu sama lain, tapi tetap tidak boleh terputus.

Berikut ini lagu yang biasanya di nyanyikan ketika bermain:

Paciwit-ciwit lutung si lutung pindah ka luhur
Paciwit-ciwit lutung si lutung pindah ka luhur

9. Slep Dur

Slep Dur adalah permainan yang di mainkan secara berkelompok dengan melibatkan 7-10 anak dengan cara berbaris. Nantinya akan ada 2 orang anak yang membuat terowongan untuk dilewati teman yang lainnya.

Di butuhkan kekompakan dan kecepatan ketika memainkan permainan ini. Adapun lagu yang mengiringi permainannya sebagai berikut:

Slep dur, slep dur
Dilas dipan dipan debur
Kahijina kaduana Katiluna kaopatna
Kalimana kagenepna
Katujuhna nu pandeuri

10. Sasalimpetan

Permainan tradisional Sunda terakhir yang bisa di mainkan adalah sasalimpetan. Nantinya para pemain akan berpegangan tangan antara satu dengan yang lainnya.

Setiap orang akan masuk pada ruang di bawah tangan, tepatnya di antara pemain yang berpegangan tangan. Lalu akan di susul dengan pemain selanjutnya supaya terlihat seperti pola spiral.

Berikut ini lagu yang akan mengiringi permainannya:

Sasalimpetan jajahan aing nu panjang, hey hey
Aki janggotan tumpak kuda heheotan
Sasalimpetan jajahan aing nu panjang, hey hey
Aki janggotan tumpak kuda heheotan
Tumpak kuda heheotan
Tumpak kuda heheotaaaaan
Tumpaak kuda heheotan

Nah, itu dia ke 10 permainan tradisional Sunda yang bisa jadi alternatif aktivitas ketika bosan. Permainan tersebut bisa di mainkan oleh anak-anak dan bisa juga di lakukan oleh orang dewasa. Kira-kira, kalian bakal memainkan permainan yang mana nih?